Dampak Hukum Berpikir Positif di Kehidupan
Uncategorized

Dampak Hukum Berpikir Positif di Kehidupan

Dampak Hukum Berpikir Positif di Kehidupan

Dampak Hukum Berpikir Positif di Kehidupan Pygmalion di kenal sebagai orang yang suka berpikir positif. Ia memandang sesuatu dari sudut yang baik. Apabila lapangan di tengah kota becek, orang-orang mengomel. Tapi Pygmalion berkata, “Untunglah, lapangan yang lain tidak sebecek ini “. Ketika ada seorang pembeli patung ngotot menawar-nawar harga, Kawan -kawan Pygmalion berbisik “kikir betul orang itu” tetapi Pygmalion berkata “Mungkin orang ini mengeluarkan uang untuk urusan yang lebih perlu. Ketika anak-anak mencuri apel di kebunnya, Pygmalion tidak mengumpat. Ia malah merasa kasihan, Anak-anak itu kurang mendapat pendidikan dan makanan yang cukup di rumahnya.LIGAUTAMA

Itulah Pola pandang Pygmalion, Ia tidak melihat suatu keadaan dari segi buruk , melainkan justru dari segi baik, Ia tidak pernah berpikir buruk tentang orang lain, sebaliknya ia mencoba bayangkan hal -hal baik di balik perbuatan buruk orang lain.

Pada suatu hari Pygmalion mengukir sebuah patung wanita dari kayu yang sangat halus. Patung berukuran manusia sungguhan. Ketika sudah rampung, patung ini tampak seperti manusia betul. Wajah patung ini tersenyum manis menawan, tubuhnya elok menawan.LIGAUTAMA

Kawan -kawan Pygmalion berkata “Ah, sebagus-bagusnya patung itu ,itu cuma patung bukan isterimu.

patung jadi manusia

Tetapi Pygmalion memperlakukan patung itu sebagai manusia betul. Berkali-kali patung itu di tatapnya dan di elusnya.

Para dewa yang ada di Gunung Olympus memperhatikan dan menghargai sikap Pygmalion, Lalu mereka memberikan anugrah kepada Pygmalion yaitu mengubah patung itu menjadi manusia betul. Begitulah, Pygmalion berbahagia dengan isterinya itu yang konon adalah wanita tercantik di seluruh negri Yunani.

buat kita bahagia

Nama Pygmalion di kenang hingga kini untuk menggambarkan dampak pola pikir yang positif. Kalau kita berpikir positif tentang suatu keadaan seseorang, sehingga hasilnya betul-betul positif. Misalnya, jika kita bersikap ramah terhadap seseorang, maka orang itu pun akan menjadi ranah terhadap kita.

Kalau kita berpikir buruk tentang orang lain, selalu ada saja bahan untuk menduga hal-hal yang buruk. Jika ada seorang kawan memberikan hadiah kepada kita, Jelas itu perbuatan baik. Tetapi jika kita berpikir buruk, kita akan menjadi mudah curiga, “Barang kali ia sedang mencoba membujuk”. atau kita mengomel “ah hadiah nya cuma barang murah ” Yang rugi dari pola pikir seperti itu adalah kita sendiri. Kita menjadi tidak bahagia. Sebaliknya, kalau kita berpikir positif, kita akan menikmati hadiah itu dengan rasa gembira dan syukur, “ia begitu murah hati. Walaupun ia sibuk,ia ingat untuk memberi kepada kita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *