Pelajaran Berharga Untuk Garuda Di Amman
BERITA BOLA

Pelajaran Berharga Untuk Garuda Di Amman

Pelajaran Berharga Untuk Garuda Di Amman Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy, tak menyesali kekalahan telak dari Yordania. Baginya, Skuat Garuda sudah memetik pelajaran penting dari laga itu. SITUS JUDI BOLA

Pada laga ujicoba jelang Kualifikasi Piala Dunia 2022, Indonesia bertandang ke Stadion King Abdullah II, Amman, Selasa (11/6/2019) malam WIB, untuk menghadapi Yordania. LIGAUTAMABET

Sayangnya lawatan ini tak berakhir manis untuk Indonesia karena mereka harus takluk dengan skor mencolok 1-4. Sepanjang pertandingan, Indonesia kesulitan mengembangkan permainan dan banyak ditekan Yordania.

Alhasil, Yordania mampu unggul 2-0 di babak pertama lewat gol-gol Bahaa Faisal dan Ahmed Ersan. Tuan rumah lantas menambah keunggulan di menit ke-63 lewat Yousef Al-Rawashdeh dan menit ke-80 lewat Hamza Aldrdour.

Indonesia mencetak gol hiburan lewat penalti Beto Goncalves pada menit ke-85. Kekalahan telak ini tentu menyakitkan untuk para pemain, tapi McMenemy meminta anak asuhnya untuk segera bangkit karena banyak pelajaran bisa dipetik dari laga ini.

Sebab, McMenemy sejak awal sudah memprediksi kekalahan Indonesia yang levelnya berada 1-2 tingkat di bawah Yordania. Kini Indonesia diminta untuk langsung fokus ke laga kontra Vanuatu 15 Juni.

“Kredit untuk Jordan. Tim kuat dan punya teknik. Ini adalah tim yang sama yang mengalahkan Australia. Alasan utama kita ke sini adalah dapat lawan tim kuat. Dan kita dapat. Itu. Hari ini,” ujar McMenemy usai pertandingan.

“Kita semua ingin menang. Tapi ya pemain harus belajar. Ambil pertandingan ini sebagai pengalaman. Haarpan kita bisa belajar. Yordania adalah tempat yang sulit untuk bermain. Namun kalau misalnya kita balik ke sini lagi, tentu persiapan akan lebih baik. Karena kita sudah tahu,” sambungnya.

Pelajaran Berharga Untuk Garuda Di Amman

“Kita sudah tahu sejak awal bahwa ini laga akan susah. Masih ada pertandingan di Jakarta, di rumah kita. Menuju pertandingan itu kami akan pulang dengan kepercayaan diri.”

“Saya tidak mau membicarakan kesalahan individu pemain. Saya lebih ingin kesalahan mereka sebagai pembelajaran supaya lebih berkembang,” demikian dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *