Andrea Pirlo
BERITA BOLA

3 Detik Itu Cukup Bagi Andrea Pirlo untuk Membuat Satu Negara Menangis

Andrea Pirlo ialah regista terhebat dan sangat jenius yang pernah dipunyai Italia. Visi permainannya luar biasa. Dia dapat melihat apa yang tak mampu diciduk oleh mata orang-orang biasa. Westfalenstadion, Dortmund, Jerman, 4 Juli 2006, menjadi di antara saksi kehebatannya.

Waktu itu, Piala Dunia telah menjangkau babak semifinal. Pertandingan kesatunya, Italia melawan tuan lokasi tinggal Jerman.

Bagi Andrea Pirlo untuk Membuat Satu Negara

Italia memecah kebuntuan lewat Fabio Grosso di extra time. Dua menit berselang, Azzurri meyakinkan diri menang 2-0 melewati gol Alessandro Del Piero dan melangkah ke babak final, sebelum lantas mengalahkan Prancis lewat adu penalti untuk terbit sebagai juara.

Gol Grosso paling krusial meloloskan Italia ke partai puncak. Namun di antara gol sangat penting dalam sejarah persepakbolaan Italia ini tidak bermunculan begitu saja. Ada peran urgen seorang regista di baliknya, yang melulu dalam tiga detik dapat membuat suatu negara sepak bola besar laksana Jerman menangis meratapi keagagalan mereka.

Architect

Architect, atau Sang Arsitek, ialah salah satu julukan yang melekat pada diri Pirlo sepanjang kariernya. Itu sebab dia memang sering mengarsiteki terciptanya gol rekan-rekannya, di Brescia, AC Milan, Juventus, New York City, maupun di kesebelasan nasional.

Gol Grosso yang mengoyak gawang Jerman di semifinal Piala Dunia 2006, Pirlo pun yang mengarsitekinya.

Andrea Pirlo

Pirlo bahkan cuma perlu waktu tiga detik guna melakukannya. Hanya dalam kurun masa-masa tiga detik itu, dia merombak dan meruntuhkan lini pertahanan sekaligus mental baja Jerman.

Dalam waktu melulu tiga detik itu, Pirlo menggabungkan nyaris semua kualitas yang terdapat pada dirinya. Visi, ketenangan, sampai pengambilan keputusan yang brilian dia kombinasikan guna merancang di antara assist terbaik dalam sejarah sepakbola.

Jerman Gagal Membacanya

Para pemain Jerman berkonsentrasi guna menghalau potensi bahaya dari tendangan sudut Alessandro Del Piero. Itu menciptakan Pirlo tak terjaga di ujung area. Pada titik tersebut, laga yang menghabiskan energi ini telah berjalan 119 menit tanpa gol, dan adu penalti kelihatannya takkan terhindarkan.

Pirlo menyiapkan suatu skenario berbeda. Pemain-pemain Jerman tidak berhasil membacanya.

Setelah corner Del Piero tidak berhasil disapu sempurna oleh pasukan Jurgen Klinsmann, bola jatuh di kaki Pirlo. Dalam kondisi demikian, wajar andai dia melepas tembakan ke gawang. Namun Pirlo tidak melakukannya.

Dengan distrik penalti yang sarat orang, Pirlo pasti beranggapan kalau shot bukanlah pilihan terbaik. Setelah mengontrol bola dengan kaki kiri, dia memindahkannya ke kaki kanan, dan tersebut membuka bisa jadi untuk operan balik untuk Del Piero di sektor kanan luar. Opsi tersebut juga tidak dipungut oleh Pirlo.

JUDI ONLINE

Begitu Sadar, Semua Sudah Terlambat

Pirlo menggiring bola ke arah kanan. Saat itu, tanpa dikomando, empat pemain Jerman memburunya secara serempak. Ruang gerak yang awalnya lebar seketika jadi sempit. Itu pun kelihatannya adalahbagian dari skenario yang dia siapkan.

Sepersekian detik sebelum kakinya menyentuh bola lagi, penonton dapat melihat sekilas apa yang sebetulnya akan dilaksanakan oleh Pirlo. Ketika gerakannya tersebut memancing Bastian Schweinsteiger dan Cristoph Metzelder, tercipta suatu celah untuk Grosso di belakang mereka.

BACA JUGA : Prediksi Pertandingan

Detik itu, Pirlo sebenarnya dapat saja langsung mengoper pada Grosso yang sudah lepas dari pengawasan. Namun Pirlo menyangga ‘godaan’ tersebut. Pirlo malah terus bergerak ke sisi kanan. Dia menantikan waktu sangat tepat.

Lalu, final pass tanpa menyaksikan pun dicungkil oleh Pirlo di celah antara Metzelder dan Schweinsteiger yang semakin lebar. Schweinsteiger kesudahannya sadar, tapi seluruh sudah terlambat, paling terlambat.

3 Detik, Hanya 3 Detik

Grosso menyelesaikan operan estetis itu dengan tembakan kaki kiri melengkung yang bersarang di tiang jauh tanpa dapat dijangkau oleh kiper Jens Lehmann. Selebrasinya yang paling emosional menciptakan momen ini jadi di antara momen sangat ikonik dalam sejarah Piala Dunia.

Dua menit berselang, dimulai keberhasilan kapten Fabio Cannavaro mencukur serangan Jerman, Italia melancarkan serangan balik yang cepat. Dari Francesco Totti, bola hingga ke Alberto Gillardino di lini depan.

Menunggu masa-masa yang tepat, Gillardino mencungkil operan terobosan guna Del Piero yang berlari dari belakangnya. Del Piero menyelesaikannya, dan Lehmann pulang takluk, 2-0 guna Italia. Jerman kandas. Para pendukungnya berlinang air mata.

Kelolosan Italia ini, yang kala tersebut sepak bolanya baru saja diguncang skandal Calciopoli, diperoleh salah satunya berkat gol pemecah kebuntuan Grosso.

Gol Grosso tersebut adalahpembuka jalan untuk pasukan Marcello Lippi mengarah ke kemenangan. Pirlo arsiteknya. Dia juga cuma perlu waktu tiga detik guna merancangnya.

Pemain-pemain Jerman tidak mempedulikan Pirlo tiga detik menguasai bola di dekat kotak penalti. Namun, itu ialah sebuah kekeliruan besar yang lantas sangat disesali. Waktu tak dapat diputar kembali.

Karena dalam tiga detik itu, ya melulu dalam tiga detik itu, Pirlo telah menciptakan satu negara menangis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *