Alasan di Balik Kegagalan Edin Dzeko ke Juventus
Ligautamalounge – Alasan di Balik Kegagalan Edin Dzeko ke Juventus. LIGAUTAMA
Bursa transfer pemain musim dingin 2020 di Liga Italia ramai dengan sepak terjang Juventus.
Bukan terkait besaran jumlah uang yang keluar dari kas Juventus, melainkan beragam drama ketika sang juara bertahan Liga Italia Serie A ini berburu penyerang.
BACA JUGA : Ousmane Dembele ke MU
langkah tersebut justru menuai kontroversi setelah El Pistolero dan Juventus seperti membuat konspirasi terkait pemberian paspor, plus ujian bahasa Italia.
Setelah rampung dengan urusan Suarez, Juventus kembali menghebohkan dengan langkah strategis. Media-media di Italia juga kecele, karena sempat heboh Juventus sudah mendapatkan tanda tangan Edin Dzeko.
Yup, bomber asal AS Roma ini sudah mendekat ke kubu Juventus. Proses perkenalan sampai tes kesehatan sudah ada dalam rancangan manajemen.
Lagi-lagi, semua itu ‘ambyar’ ketika secara mengejutkan, Juventus mengumumkan sudah mendapatkan si anak hilang, Alvaro Morata.
Sontak, publik sepak bola Italia langsung menarik atensi ke kubu Juventus. Chief Football Officer Juventus,
Fabio Paratici harus angkat bicara, sekaligus memberi gambaran terkait rencana untuk Edin Dzeko serta kedatangan Alvaro Morata.
Paratici menjelaskan, Morata adalah pilihan pertama dan pendekatan telah dilakukan sepanjang awal musim panas.
Proses tersebut tergolong rumit, dan tak seperti peminjaman pertama. Atletico Madrid sempat menolak mentah-mentah rencana Juventus memboyong kembali bomber timnas Spanyol tersebut.
Seolah sedang mendapati jalan buntu, Juventus berencana mengincar pemain lain, dan masuklah nama Edin Dzeko. Kapasitas permainan Dzeko dianggap mirip dengan Morata, terutama karena berstatus si nomor 9.
Semua itu tak terealisasi setelah Juventus sukses merayu manajemen Atletico Madrid. Morata adalah pemain yang cocok dengan karakteristik dan permainan Juventus sebagai tim. Kami sangat senang dia telah kembali.
Pada laga perdana bersama Juventus, Morata langsung mendapat tempat di starting XI. Keputusan Andrea Pirlo ini juga menjadi pembahasan Fabio Paratici.