Pemukiman Padat Wanita Kampung Janda
Pemukiman Padat Wanita Kampung Janda .Ligautama.asia Beberapa tahun terakhir ini di Indonesia banyak banget kampung-kampung mulai bermunculan.LIGAUTAMA
Ini di sebabkan karena perubahaan keadaan tempat dan orang-orang yang mempunyai kebiasaan unik, jadi jangan heran jika di setiap kota di Indonesia mempunyai daerah dengan sebutan yang tak biasa.

Ucapan yang menjadi Doa

Seperti Kota Banjarbatu ada daerah unik si namakam kampung janda. Pasti kalian sudah tau kenapa kampungnya di beri nama itu. Namun ada yang menarik tentang kampung tersebut.LIGAUTAMA
Kampung ini awalnya biasa-biasa saja, Karena kehidupanya hampir sama dengan yang lain. tempat yang di huni oleh kurang dari 35 kepala rumah tangga ini memiliki aktivitas yang tak jauh berbeda dengan kampung lain.
Para lelaki mencari kerja dan yang wanita melakukan pekerjaan rumah. Tapi anehnya kampung yang sebenarnya bernama Batuah ini selama 10 tahun terakhir di huni oleh janda dari berbagai umur.

Kebanyakan unur 25 tahun ke atas yang alasan menjadanya bermacam-macam. Ada yang di tinggal mati, dampak perceraian, bahkan ada yang janda dari beberapa suami menjadi satu lelaki yang maksudnya memiliki banyak pasangan tetapi hanya tersisa banyak pasangan.
Berawal dari bencana banjir yang pernah terjadi dan salah satu warga di wawancara oleh wartawan, tak sengaja warga yang bernama Nur ini menyampaikan jika banyak korban yang sebagian besar adalah janda, dari situlah wartawan menyimpulkan bahwa tempat tersebut di juluki kampung janda dan kemudian menyebar ke mana-mana. Nur merasa gerah.

Memang tak ada yang menyangka jika sebutan itu seperti doa bagi kampung yang ada di Banjarbaru ini. Bagaimana tidak makin hari semakin banyak tersebar di setiap sudut kampung, sampai-sampai bisa di hitung runag yang tak ada jandanya.
Wanita jadi Tulang Punggung
Janda memang tak mengenal usia, karena banyak usai pernikahan yang terjadi di antaea umur 20 sampai 24 tahun. Karena di sini banyak yang telah meninggal, atau ditinggal atau cerai sehingga membuat para wanita-wanita ini tangguh bekerja menjadi tulang punggung lantaran mereka banyak mempunyai anak,

karena mereka tidak boleh jauh deri rumah mencari nafkah mereka memutar otak untuk membuat oleh-oleh untuk wisatawan yang berkunjung kesana.
Cinderamata yang di sungguhkan adalah kain khas banjar yaitu sasirangan, batu mulia dan juga jajanan ringan, amplang serta dodol Kandangan. Mereka hidup tanpa mengandalkan laki-laki.